Mengupas Efek Adiktif Flappy Bird

Sabtu, 16 Januari 2016


Game yang satu ini merupakan sebuah misteri di bidang game dunia. Bagaimana tidak? Kehadirannya yang tiba-tiba dengan sangat cepat menduduki posisi pertama di play store dan beberapa media penyedia aplikasi lainnya. Apa yang membuat game ini bisa begitu dahsyat mempengaruhi para pemainnya? Jika kita coba melihat dengan kasat mata, bisa dibilang tidak ada yang menarik dari game ini. Konsepnya yang menerapkan 8-bit memberikan kesan jadul dan kuno. Gameplay nya yang terlalu sederhana membuat game ini seharusnya tidak akan naik ke peringkat 50 besar sekalipun karena sangat membosankan. Lantas apa? Sihir apa yang dibiuskan kepada para pengguna ketika memainkannya?

Sadar ataupun tidak, game ini benar-benar unik. Bagaimana bisa? Bukankah fitur dalam game ini biasa saja? Bahkan beberapa desainnya ada yang terkesan meniru-niru. Lantas apa yang saya maksud unik dalam game ini?

Flappy Bird menyuguhan sebuah tampilannya 8-bit yang seakan menjanjikan sebuah kesederhanaan dalam permainan. Namun tanpa disangka-sangka justru menghadirkan kerumitan dalam bermain. Inilah yang saya maksud dengan unik. Sebuah game yang dapat mengemas kerumitan dalam kesederhanaan. Jika biasanya game yang rumit selalu diibaratkan dengan waktu loading yang lama (seperti catur), banyaknya parameter yang harus diperhatikan (seperti beberapa game dengan genre tactical turn based), Flappy Bird justru menampilkan sebuah gameplay yang sederhana , yaitu hanya dengan menyentuh layar untuk memainkannya dan juga satu-satunya rintangan hanyalah pipa-pipa yang harus dilewati. Flappy Bird unik karena desain dan konsepnya yang tak terduga, namun apakah semua itu dapat menjelaskan efek adiktifnya terhadap kita? Bukankah tak selamanya unik itu bagus? Lantas apa yang membuat pengguna dapat menerima keunikan Flappy Bird?

Tiap orang seharusnya secara spontan akan menjauhi hal-hal rumit yang mereka jumpai, namun tidak untuk Flappy Bird. Yang membuat Flappy Bird terasa rumit bukanlah cara memainkannya, akan tetapi cara menguasainya. Ini menggambarkan bahwa untuk memainkan Flappy Bird dibutuhkan skill yang luar biasa. Hal inilah yang membuat Flappy Bird dijadikan sarana persaingan bagi para penggunanya. Mereka akan dengan bangga memamerkan skor mereka kepada pengguna lainnya dan bagi mereka yang lebih rendah skornya akan merasa tertantang untuk mendapatkan skor yang lebih tinggi lagi.

Mendengar semua penjelasan diatas mungkin kita berfikir, "Apakah benar semudah itu kita terpancing oleh game ini?", "Apakah kita mendadak menjadi tukang pamer hanya karena game ini?"

Tidak juga. Game ini memang memancing orang-orang untuk beradu skor, namun sebenarnya ada beberapa orang yang hanya ingin memainkannya saja. Apa alasannya? Alasannya adalah mereka sudah terhipnotis oleh game ini. Bagaimana bisa? jawabannya terletak pada karakter burung kuning yang kita mainkan


Karakter seekor burung dengan ekspresi datar yang tak berubah-ubah, ditambah dengan tatapan yang kosong. Hal ini sudah cukup bahkan amat sempurna untuk menyatukan emosi pemain dengan rumitnya permainan. Dengan begitu pemain dapat menyatu dengan game walaupun hanya dengan desain 8-bit. Pemain seperti menyampaikan skor yang mereka inginkan kepada Si burung dan mereka tidak akan berhenti sampai Si burung mendengarkan mereka.
  

Copyright @ 2013 BELAJAR ANEH. Designed by Templateism | MyBloggerLab