AKU CINTA INDONESIA

Selasa, 03 Juni 2014

Melihat dari Sejarah perjuangan Indonesia, tidaklah berlebihan jika kita merenungkan dan menghayati tentang bagaimana bangsa kita yang berbeda-beda ini bisa terbentuk menjadi satu kesatuan untuk mempertahankan hak-haknya dari penjajah. Banyak sekali sebenarnya alasan bagi kita untuk takjub terhadap ajaibnya pembentukan negara ini. Namun sayangnya masih terlalu sedikit dari kita yang mau untuk menjaganya maupun hanya sekedar untuk tahu perjuangan bangsa ini.

Sekarang ini, rasa cinta terhadap tanah air merupakan hal yang wajib dimiliki oleh masyarakat. Karena rasa cinta tanah air akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan keamanan nasional. Banyak sekali negara-negara yang sudah mulai kehilangan ciri khas maupun identitasnya karena banyak terpengaruh oleh budaya luar.

Adapun perilaku cinta tanah air yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan negara ini yaitu :

  1. Bangga Menjadi orang Indonesia
Dengan adanya kita menumbuhkan rasa bangga tersebut, maka kita akan senantiasa berusaha untuk menjaga nama baik Indonesia dan selalu memberikan yang terbaik untuk negara.

     2.  Menggunakan produk dalam negeri

Dengan menggunakan produk dalam negeri, kita menghargai orang-orang Indonesia yang memberikan ide-idenya untuk memakmurkan negara melalui produk-produknya. Selain itu dengan menggunakan produk dalam negeri, kita juga membantu perekonomian negara dan sekaligus membuat negara kita menjadi negara yang mandiri, tidak bergantung oleh negara lain.

    3.  Taat terhadap peraturan

Kebanyakan dari kita ingin bebas hidup di negara ini, namun kita juga harus menaati peraturan yang sudah di buat, karena peraturan yang mengikat kita dapat membuat hidup kita lebih aman, lebih teratur, dan juga tanpa adanya peraturan negara ini akan berantakan. Misalnya korupsi yang sampai saat ini masih terus menghantui bangsa kita. Bahkan tidak sedikit para penegak hukum yang melakukan pelanggaran.

    4.  Mengapresiasikan budaya nusantara

Pengapresiasian ini lebih kepada rasa cinta kita terhadap kebudayaan bangsa ini. Indonesia yang merupakan negara dengan banyak budaya dan bahasa merupakan bangsa yang kaya akan karya-karya seni. Setiap daerahnya memiliki kebudayaannya masing-masing mulai dari pakaian, bahasa dan kesenian. Perbedaan tersebut bukanlah halangan bagi kita untuk menjadi bangsa yang satu, karena dengan perbedaan tersebut kita mampu mengenali satu sama lain. Tugas kita adalah untuk mempertahankan semua itu, jangan sampai semua itu hilang dan dikalahkan oleh budaya-budaya luar yang belum tentu sesuai dengan pribadi bangsa kita.

Kesimpulannya, cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air dan membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa manapun. Definisi lain mengatakan bahwa Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan.


Perlunya cinta tanah air harus ditekankan bagi remaja karena itu akan membangung jiwa cinta tanah airnya pada bangsa ini dan dari perlunya kecintaan kita pada Negara kita nantinya akan membuat Negara kita sendiri menjadi kebanggaan orang lain bahkan orang yang dari Negara lain.

DEBUS

Rabu, 21 Mei 2014

Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia berupa kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain. Debus dalam bahasa Arab berarti tongkat besi dengan ujung runcing berhulu bundar.
Kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1651—1692) Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda pada masa itu. Sekarang kesenian Debus menjadi sebuah pertunjukan seni yang mengkombinasikan antara seni tari dan suara.


Kesenian Debus yang paling sering dipertontonkan di antaranya:
  • Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
  • Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok.
  • Memakan api.
  • Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah.
  • Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh.
  • Menggoreng telur di atas kepala.
  • Membakar tubuh dengan api.
  • Menaiki atau menduduki susunan golok tajam.
  • Bergulingan di atas serpihan kaca atau beling.
Debus lebih dikenal sebagai kesenian asli masyarakat Banten, yang mungkin berkembang sejak abad ke-18. Menurut sebagian banyak sumber sejarah, kesenian debus Banten bermula pada abad 16 masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570) Debus mulai dikenal pada masyarakat Banten sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa’iyah Nuruddin al-Raniri yang masuk ke Banten oleh para pengawal Cut Nyak Dien (1848—1908).

Video Debus


Dalam kenyataannya banyak orang yang menganggap Debus amat erat hubungannya dengan hal-hal gaib. Hal ini di karenakan setiap atraksinya yang sampai saat ini masih belum bisa di jelaskan secara ilmiah. Namun dari beberapa sumber ada pula beberapa orang yang mencoba menguak rahasia di balik atraksi-atraksi tersebut. Misalnya :
  • Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka, ada beberapa orang yang mengatakan trik ini hanyalah tipuan belaka. Mereka beranggapan bahwa orang yang akan di tusukkan perutnya sebenarnya menggunakan sabuk di dalam bajunya yang terbuat dari kulit yang tebal dan berlapis.
  • Memotong lidah hingga putus dan lidah utuh kembali, beberapa orang beranggapan atraksi ini menggunakan lidah sapi yang direbus hingga matang lalu di kelupas kulitnya agar terlihat seperti lidah manusia. Lalu orang tersebut tinggal menyisipkannya di mulut mereka, sedangkan darah yang keluar adalah pewarna yang di olesi pada lidah sapi tersebut.
  • Tidur di ranjang paku, banyak orang berpendapat kunci dari atraksi ini adalah pada ranjang paku yang di gunakan. Paku yang di susun pada ranjang haruslah sama ukurannya dan di susun rapat tidak renggang. Hal ini dapat sangat berpengaruh karena jika di susun rapat berat tubuh orang yang melakukan atraksi ini akan tertahan oleh semua paku, apabila di susun renggang maka berat tubuhnya hanya akan tertahan oleh beberapa paku dan badan pun akan tertekan tertembus paku. Ada pula yang mengatakan bahwa paku-paku yang di susun sudah sedikit di tumpulkan agar tidak terjadi kemungkinan untuk menembus kulit si pemain debus.
Terlepas dari semua pendapat masyarakat, Debus tetaplah salah satu dari kesenian milik Indonesia yang harus tetap di jaga kelestariannya.

Copyright @ 2013 BELAJAR ANEH. Designed by Templateism | MyBloggerLab

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah Saifurrahim (Saif: Pedang, Ar Rahim: Yang Maha Penyayang). Entah apa maksud nama tersebut, tapi yang jelas itu adalah Do'a mereka untuk saya.