1. Art and Craft Movement
adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan komitmen kerja dan keindahan. Penganutnya menolak estetika yang dihasilkan oleh produksi secara massal, yang dianggap sebab utama hilangnya keindahan individual. Art and craft movement memberikan kesan kembali ke periode gothic, roccoco, dan renaisans. Salah satu ciri utamanya adalah karya seni dibuat secara individu oleh seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan teliti.
adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan komitmen kerja dan keindahan. Penganutnya menolak estetika yang dihasilkan oleh produksi secara massal, yang dianggap sebab utama hilangnya keindahan individual. Art and craft movement memberikan kesan kembali ke periode gothic, roccoco, dan renaisans. Salah satu ciri utamanya adalah karya seni dibuat secara individu oleh seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan teliti.
2. Art Deco
Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari
1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain
interior, dan desain industri,
maupun seni visual
seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan
film. Gerakan ini,
dalam pengertian tertentu,
adalah gabungan dari berbagai gaya dan
gerakan pada awal abad ke-20,
termasuk Konstruksionisme,
Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan
Futurisme. Popularitasnya memuncak
pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud
politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu,
gaya ini dianggap
anggun, fungsional, dan
ultra modern.
Art Deco dikarakterkan dengan
penggunaan bahan-bahan seperti
aluminum, stainless
steel,lacquer , inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit zebra.
Penggunaan berani dari
bentuk bertingkat, sapuan kurva
(unlike the sinuous,
natural curves of
the Art Nouveau),
pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari adalah tipikal dari Art
Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat ini— contohnya, motif
pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator
grilles, auditorium dari Radio City Music Hall, dan punak dari Gedung Chrysler.

3. Art Nouveau
Art Nouveau atau seni baru adalah sebuah aliran
seni yang memiliki
gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang meliuk-liuk. Aliran
ini muncul di
Eropa dan Amerika
mulai tahun 1819
hingga menjelang perang dunia pertama (1914). Namun pendapat lain
mengatakan Art Nouveau berakhir tahun
1920 oleh klasisisme pasca perang. Pada dasarnya aliran ini muncul sebagai
sebuah reaksi
terhadap industrialisasi dan mesin yang dianggap
menghilangkan sifat manusiawi dalam
seni dan pembuatan barang-barang
kebutuhan manusia. Oleh karena itu ukiran dan
ulir flora yang
dibuat juga cenderung tampil
‘berlebihan’ untuk menekankan
keterampilan yang sifatnya
sangat emosional. Gaya ini
diaplikasikan dalam seni,
arsitektur, furniture serta
perabot logam dan ilustrasi buku serta berbagai barang
cetakan.
4. Bauhaus
Bauhaus adalah sebuah ikon dari perkembangan Seni dan
Arsitektur yang lahir
akibat revolusi industri di
daratan Eropa pada awal
abad 20. Seni
dan Arsitektur Bauhaus
merupakan aliran dengan ideolog
Perdamaian antara Seni
dan Industri. Kelahiran
Bauhaus didahului dengan terbentuknya Deutscher Werkbund pada
9 Oktober 1907 di Munchen, Jerman, yang
digagas oleh 2 (dua) arsitek,
Theodor Fischer dan Hermann Mutheseus.
5. Constructivism
Merupakan suatu pergerakan seni modern yang dimulai di
Moscow pada tahun 1920 (dimulai setelah akhir dari revolusi oktober).
Constructivism adalah sebuah konstruksi yang mengatur pada sistem sosial, yang
ditandai oleh penggunaan
metode industri untuk
menciptakan object geometris. Constructivism adalah sebuah
kekuatan yang aktif sampai
sekitar tahun 1934,
dan mengalami masa kejayaan dalam
pemerintahan republik Weimar, sebelum akhirnya digantikan oleh Realisme Sosial.
Constructivism Rusia berpengaruh pada
pandangan modern melalui
penggunaan huruf sans-serif
berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris dan
juga merupakan gabungan
dari kata dan gambar sebagai pengalaman visual
yang terjadi secara
serentak. Fotogram, fotomontase-superimposisi (saling bertumpuk),
focus yang berlainan, tipografi konkrit. Poster inovatif sebagai alat untuk
komunikasi revolusioner.Contoh dari tokohnya adalah Lissitzky, Malevich.
6. De Stijl
Gaya yang berasal
dari Belanda, De
Stijl adalah suatu
seni dan pergerakan
disain yang dikembangkan sebuah
majalah dari nama yang sama ditemukan oleh
Theo Van Doesburg.
Hal yang utama dari De Stijl
adalah arsitek dan
desainer Gerrit Rietveld.
De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat,
menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris.
7. Futurism
adalah aliran seni
yang mendukung perkembangan
tipografi sebagai unsur
ekspresi dalam design sehingga banyak
penyair futurism yang
memanfaatkan tipo sebagai
bagian dari ungkapan perasaannya
dalam puisi. Dan merupakan bagaimana menangkap
unsur gerak dan
kecepatan ke dalam
lukisan dengan memanfaatkan
prinsip aneka tampak. Futurism
dimulai di Italia
pada tahun 1910
oleh sekelompok penulis
dan seniman, gerakan Futurisme melakukan
sebuah pemutusan radikal
terhadap masa lampau.
Gerakan ini mempromosikan
bentukan-bentukan seni yang mencerminkan hidup di era modern, ditandai
oleh keserempakan, dinamika dan kecepatan.Gerakan Futurisme
diproklamirkan pada tahun 1909 oleh seorang
penulis dan penyair Italia, Filippo Tommaso Marinetti. Futurisme adalah
sebuah gerakan seni murni
Italia dan sebuah
pergerakan kebudayaan pertama
dalam abad ke-20
yang diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Bermula dari
konsep dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam
bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung,
seni musik, desain dan
arsitektur.